MASYARAKAT PASRAH, SAYAN BERKALI-KALI TERTIMPA BANJIR

Melawi, Infosatunews.com - Kecamatan Sayan kembali mengalami musibah banjir yang tidak seperti biasanya, karena kali ini banjir semakin sering datang.



" Biasanya walau hujan, banjir tidak sesering ini datang, ” ungkap Age Nawarudin saat membersihkan rumah keluarganya yang terdampak banjir. Rabu (16/9/20).


Sesuai data lapangan yang dikonfirmasi dengan Kepala Desa Nanga Sayan, Amran Z mengungkapkan bahwa 264 KK terdampak banjir secara langsung dan rata-rata tinggi air adalah 2 (dua) meter ke atas.


“ Bahkan beberapa warga kami yang rumahnya lantai dua terendam banjir hingga harus mengungsi, 264 KK terdampak dan hanya ada 46 KK yang aman, " ungkapnya.


Banjir kali ini membawa dampak yang serius bagi warga Kecamatan Sayan, karena ini merupakan peringatan yang serius agar warga cepat menyesuaikan pola alam yang terjadi.


Selama ini, polarisasi warga Kecamatan Sayan masih menganggap banjir hanya datang sekali dua kali dalam setahun, tapi alam berkehendak lain. Banjir kali ini membuktikannya bahwa banjir bisa datang setiap saat, karena Sayan terhitung Tanggal 09 Juli 2020 hingga 10 Juli 2020, 15 Agustus hingga 16 Agustus 2020, 06 September 2020 hingga 07 September 2020, dan yang paling besar banjirnya adalah 13 September 2020 hingga 15 September 2020.


Keresahan warga Kecamatan Sayan bukan hanya karena banjir, dibeberapa titik di Kecamatan Sayan juga terjadi longsor yang meresahkan warga. Salah satu warga di Desa Sayan Jaya Ibu Katalina rumahnya hampir ambruk hingga mereka harus mengungsi. Selain itu, terjadi pemadaman listrik total selama 2 malam hingga warga harus bertarung dalam kegelapan demi menyelamatkan diri dan barang-barangnya.


Hingga liputan ini turun, belum ada bantuan apapun yang diberikan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Namun, masyarakat sudah pasrah dengan keadaan dan akan segera menyesuaikan diri agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi lagi.


Kepala Desa Nanga Sayan, Amran Z sebagai pribadi yang juga mengalami langsung dampak banjir ini, dan juga kerugian yang dialami oleh kantor Desa Nanga Sayan yang hampir semua file terdampak banjir dan basah termasuk alat-alat elektronik yang ada didalam kantor seperti printer dan perlaatan wifi desa yang ikut terendam. Air yang begitu cepat naik membuat jajaran pemerintah Desa Nanga Sayan tidak sempat mengamankan aset di Kantor Desa.


Pertanggal 15 September 2020 air mulai menyusut dan surut, tentu menyisakan lumpur yang tebal setinggi kurang lebih 5 cm. Sehingga warga sulit untuk membersihkannya kalau tidak mengggunakan mesin semprot. Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua bahwa alam akan bertindak sesuai dengan kehendaknya ketika kita tidak menghormatinya dengan baik. Alam punya aturannya sendiri dalam berlaku.


Penulis : Habib

Publis : Bagus Afrizal

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.