RUAS JALAN PROVINSI RUSAK, GUBERNUR DAN BUPATI TURUN KE LAPANGAN
Sintang-Masalah rusaknya
infastruktur dasar seperti jalan merupakan hal paling tak enak bagi masyarakat,
dimusim penghujan saat ini, ruas jalan di Kabupaten Sintang 80 persen masih
berkontur tanah, jalan akan hancur dan becek, tentunya hal ini menjadi hambatan
arus lalu lintas bagi masyarakat, dengan demikian Gubernur Kalimantan Barat, H.
Sutarmidji yang didampingi oleh Bupati Sintang, H. Jarot Winarno beserta para
pimpinan OPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan
peninjauan langsung ruas jalan status milik Provinsi Kalimantan Barat dan
bertatap muka bersama masyarakat langsung di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai
Hulu, Kabupaten Sintang, pada hari Jumat, (25/1/2018).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Barat,
H. Sutarmidji menjelaskan perjalanan dari Kota Sintang menuju ke Desa Simba
Raya Kecamatan Binjai Hulu kondisi jalannya masih sangat memprihatinkan akan
tetapi hal tersebut tinggal teknis masalah dilapangan, “saya lihat sepanjang
jalan masalah ini adalah masalah teknis dilapangan yaitu konstruksi jalannya,
jalan itu harus ada turap sisi kiri dan kanan jalan baru kita kasi beton, kalau
beton saja tanpa penahan beban jalan maka akan cepat hancur, percuma saja kalau
kita bangun tahun ini tapi tahun depan sudah hancur, maka ini perlu
diperhatikan dengan benar”, kata Gubernur.
Menurut Gubernur Kalimantan Barat bahwa konstruksi
jalan yang benar adalah harus melihat dan mengikuti klasifikasi mutu beton dan
kelas-kelas betonnya, “walaupun beton itu menggunakan molen atau pakai readymix
syaratnya harus menggunakan klasifikasi mutu beton dengan kelas K300 dan K350
yang bisa menanggung berat beban diatas 25 ton, kalau tidak sesuai ya tidak
bakal selesai-selesai permasalahan jalan, kasian masyarakatnya”, ucapnya.
Saya minta, sambung Gubernur, kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kalimantan Barat untuk mengerjakan ruas jalan Provinsi di Kabupaten Sintang
tidak asal-asalan, “jangan asal bangun, satu bulan jalannya bagus habis itu
hancur lagi, pokoknya kalau sudah di beton saya minta pihak Universitas
Tanjungpura Pontianak untuk menguji langsung betonnya, karena di kota Pontianak
saya terapkan begitu, saya punya prinsip bahwa kita mengurus jalan hanya sekali
saja, daripada tahun ini diperbaiki kemudian tahun depan rusak lagi ya sama
saja, tidak bisa dinikmati oleh masyarakat”, sambungnya.
Masih kata Gubernur Kalbar bahwa Presiden Republik
Indonesia bertanya masalah infrastruktur di Kalimantan Barat dan di Sintang
menjadi prioritas pembangunan, “saya 2 minggu lalu bertemu presiden, saya
sampaikan masalah infrastruktur, kemudian saya sampaikan bahwa jalan di
Kabupaten Sintang masih banyak yang parah, ya saya tunjukkan inilah yang paling
parah, dan bulan Februari saya dipanggil ke Jakarta untuk bertemu Presiden dan
sekaligus mempertemukan saya dengan Menteri Pekerjaan Umum agar disini menjadi
prioritas pembangunan infrastruktur”, tambahnya.
Perlu diketahui, ungkap Gubernur Kalbar bahwa
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memprioritaskan sebanyak lima ruas yang
harus ditangani oleh Pemprov Kalbar untuk di Kabupaten Sintang, “saya sengaja
membagi lima ruas titik yang harus dikerjakan agar masyarakat ada harapan bahwa
kita sudah mulai pembangunannya, kenapa tahun 2019 ini paling banyak di Sintang
, karena dalam rangka kita mempersiapkan infrastruktur yang baik untuk
menyongsong Kabupaten Sintang sebagai ibukota Provinsi Kapuas Raya, dan saya
akan berjuang semaksimal mungkin sesuai dengan janji-janji semenjak kampanye”,
tutup Gubernur Kalbar.
Kemudian, Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan
bahwa ruas jalan dari Sintang-Binjai Hulu-Ketungau Hilir-Ketungau
Tengah-Ketungau Hulu merupakan jalan menuju perbatasan, “saya sampaikan bahwa
dua hari yang lalu keluar Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2019, tentang
percepatan pembangunan Pos Lintas Batas Negara untuk di Desa Sungai Kelik,
Kecamatan Ketungau Hulu, sehingga ruas jalan ini bukan menjadi keluharn
masyarakat Binjai saja, tetapi ini semuanya menjadi keluhan kita semua karena
jalan ini adalah ruas utama untuk mencapai PLBN Sungai Kelik dengan panjang 231
Kilometer”, kata Jarot.
Perlu diketahui, sambung Jarot bahwa mulai tahun 2018
jalan ini merupakan status milik jalan Pemprov Kalbar, “pada tahun 2017 kita
terima SK bahwa ruas ini adalah ruas Kabupaten jadi Pemkab sempat mengalokasi
untuk memperbaiki ruas jalan mulai dari jembatan Kapuas hingga Desa Simba Raya
ini, tetapi mulai 2018 jalan ini berubah status menjadi ruas Provinsi Kalbar
dan kita tidak dari Pemkab tidak mengalokasikan dana”, sambungnya.
“saya berharap kepada bapak Gubernur Kalimantan Barat
bahwa Dana Alokas Khusus Provinsi sudah masuk kurang lebih 11 Miliar Rupiah
agar untuk dimasukkan kedalam perencanaan pembangunan jalan dari Sintang ke
ibukota Binjai dan kemudian bisa juga membantu menangani titik kritis di Desa
Pedadang dan Desa Semubuk Kecamatan Ketungau Hilir, kalau kita bisa menjaga
ruas jalan Pedadang dan Semubuk maka arus lalu lintas tiga kecamatan akan
berjalan dengan baik”, harap Bupati Sintang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sintang, Murjani mengatakan bahwa ruas jalan milik Pemprov Kalbar itu total
panjangnya 238,97 kilometer, “kita sekarang berada di Desa Simba Raya, jadi
ruas Provinsi Kalbar itu dari Simpang Balai Sepuak ke Semubuk sepanjang 45
Kilometer, kemudian dari Semubuk ke Sintang 58,7 Kilometer, untuk wilayah
Simpang Medang-Nanga Mau sepanjang 37 kilometer, Nanga Mau-Nanga Tebidah
sepanjang 30 Kilometer, dan ada beberapa wilayah lainnya yang merupakan status
milik Provinsi Kalimantan Barat”, kata Murjani.
Murjani menjelaskan bahwa ada empat kategori
kepemilikan hak dan status jalan di Kabupaten Sintang beserta panjangnya, “ruas
jalan Nasional itu sepanjang 198,09 Kilometer, ruas jalan Provinsi totalnya
238,97 Kilometer, ruas jalan Kabupaten totalnya 2.289,62 Kilometer, ruas jalan
desa dan non-status sepanjang 2.107,60 kilometer”, jelasnya.
Sementara itu, Birin yang merupakan Kepala Desa
Binjai Hilir mengatakan bahwa selain dipantau dan turun ke lapangan harus juga
cepat diatasi, “saya minta pak Gubernur dan pak Bupati agar cepat mengatasi
jalan kami yang sudah bertahun tahun rusak, karena kami ingin akses jalan bisa
bagus dan mulus pak”, harapnya.
Kemudian Yusuf yang merupakan Tokoh Masyarakat
setempat mengeluhkan kondisi jalan didaerah saat musim penghujan, “saya selaku
masyarakat sekitar bahwa selama ini disaat musim penghujan kendaraan roda empat
dan roda dua sulit melalui jalan kami yang rusak bahkan jalan kaki pun sudah
tak mampu sebab sangat beceknya jalan, dimohonkan kepada Pemerintah agar
membangun cepat jalan ini”, harapnya.
Post a Comment