Menu Khas Sintang Akan Dibawa Ke Restoran Level Nasional Dan Internasional

Sintang_Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) sudah melaksanakan kegiatan di Kabupaten Sintang pada 6-10 April 2019. LKTL berpendapat, Indonesia dengan keragamannya menjadi nilai tambah bagi dunia nasional dan internasional. Salah satu identitas yang melekat dari Indonesia adalah kulinernya, baik makanan hingga minuman khas dari setiap daerah. Pers liris Jumat 12 April 2019. Kuliner Lestari merupakan upaya menggali beragam potensi daerah guna untuk peningkatan pembangunan ekonomi lokal. Potensi ini disajikan melalui kuliner ataupun produk olahan yang bahan bakunya berasal dari hutan maupun khas daerah lokal. Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang merupakan salah satu pendiri dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) terkenal dengan hutannya yang kaya. Masyarakat Kabupaten Sintang masih menjaga hutannya serta memanfaatkan hasil hutannya untuk diolah menjadi berbagai macam jenis makanan dan minuman. Mulai dari umbut ruak, pakuk kubuk, pakis, buah kemayau, buah kranji, belimbing hutan serta aneka bahan-bahan masakan dari hutan lainnya menjadikan Kuliner Lestari Kabupaten Sintang memiliki cita rasa yang unik dan khas. Lingkar Temu Kabupaten Lestari bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sintang, KAUM Restaurant, Keling Kumang Grup, Forum Komunikasi Masyarakt Sipil, Artha Anindya Guna serta berbagai organisasi lokal berinisiatif melaksanakan perjalanan eksplorasi ke Kabupaten Sintang. Perjalanan ini bertujuan untuk menggali ragam bahan masakan dan minuman yang berasal dari hutan serta mempelajari keunikan makanan dan minuman khas daerah setempat. Perjalanan eksplorasi ini dimulai dengan menyusuri Sungai Kapuas untuk.menggali ragam ikan-ikan segar (Lais, Bengak, Tombang, Belida, dsb) yang khas di Kabupaten Sintang. Tidak hanya itu, perjalanan ini juga mengajak tim untuk mengunjungi pasar tradisional untuk mengeksplorasi bahan-bahan masakan serta buah-buahan yang berasal dari hutan. Kuliner-kuliner khas Kabupaten Sintang seperti kue misbah, lumpur surga, lontong kasturi, bubur pedas, jorong-jorong, bingke ubi dan masih banyak lagi ini juga menjadi inspirasi para juru masak dari KAUM Restaurant. Rangkaian eksplorasi ini ditutup dengan demo masak oleh para juru masak yang berlangsung di Pendopo Bupati Sintang. Hasil eksplorasi ragam bahan-bahan makanan dan minuman yang berasal dari hutan menciptakan aneka masakan dan minuman. Mulai dari ikan asam pedas dengan kelapa muda, pepes ikan tomang, sambal lais, oseng-oseng pakis dengan ikan salais lais dan minuman olahan dari masam maram dan berbagai buah hutan. Bupati Sintang yang menjadi tuan rumah menyampaikan “Kuliner Lestari ini merupakan usaha kreatif dan inovatif yang dapat mengenalkan potensi Sintang lebih luas lagi tidak hanya di Nasional bahkan hingga ke Internasional. Harapannya melalui program ini, ekonomi kerakyatan masyarakat Sintang juga meningkat. Sehingga upaya penjagaan hutan agar tetap lestari ini dapat mensejahterakan masyarakat” ujar Jarot Winarno. Hasil eskplorasi ini akan ditindak lanjuti oleh KAUM Restaurant yang akan membuat berbagai menu makanan dan minuman berdasarkan inspirasi selama perjalanan eksplorasi di Sintang. KAUM Restaurant akan menyajikannya dalam menu spesial selama bulan Ramadhan 2019 di KAUM Restaurant, Jakarta. Menu spesial dan variasinya ini juga kan ditampilkan di Potato Head Bali dan Hongkong. Seperti disampaikan oleh Lisa Virgiano, Brand Director Kaum Restaurant Jakarta “Potensi kuliner di Sintang ini sangat luar biasa. Saya dan para juru masak KAUM Restaurant mendapat banyak inspirasi dan ilmu baru untuk dapat menciptakan berbagai menu spesial yang nantinya akan diangkat ke tingkat nasional hingga internasional. Upaya untuk mengangkat kuliner lestari ini diharapkan juga dapat mengajak generasi muda untuk yakin dan bangga dengan potensi daerah di Indonesia”, tutup Lisa. Humas pemda Sintang
Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.