KUNKER KE SINTANG, MENHUB TINJAU JALAN MASUK BANDARA TEBELIAN
Sintang-Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi
Karya Sumadi yang di dampingi oleh Anggota DPR RI Komisi V, Lasarus melakukan
kunjungan kerja ke Kabupaten Sintang dengan agenda meninjau kegiatan karya
bhakti sekaligus juga meninjau fasilitas bandar Udara Tebelian Sintang, di
Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, pada Senin 18 Februari 19.
Kedatangan
Menhub dan Anggota DPR RI tersebut di Bandar Udara Tebelian di sambut langsung
Bupati Sintang, H. Jarot Winarno yang didampingi Wakil Bupati Sintang, Askiman,
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah serta unsur Forkopimda
Kabupaten Sintang, para Asisten yang ada dilingkungan Sekretariat Daerah
Kabupaten Sintang, para pimpinan OPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Sintang.
Usia
penyambutan di dalam bandara tebelian, Menteri Perhubungan, Anggota DPR-RI
Komisi V beserta Bupati Sintang, Wakil Bupati Sintang, jajaran forkopimda dan
pimpinan OPD , rombongan langsung menuju lokasi kegiatan karya bhakti yang
berada tepat di depan gerbang pintu masuk Bandar udara Tebelian dan sekaligus
melihat kondisi jalan masuk bandar udara tebelian.
Menteri
Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Pemerintah
Pusat melalui Nawacita Presiden Republik Indonesia menginginkan bahwa semua
daerah bisa saling terkoneksi, “secara makro bahwa Indonesia ini besar sekali,
dengan demikian sesuai Nawacita Presiden Republik Indonesia yaitu konektivitas,
yang memiliki arti menghubungkan satu daerah ke daerah lain, saya sebagai
pembantu, perantara, diharuskan menghubungkan itu”, kata Menhub
Menurut
Menhub bahwa pembangunan tidak hanya di pulau jawa tetapi membangun keseluruh
Indonesia, “jadi itu kita sebut dengan namanya Indonesia centries yang artinya
kami membangun ke seluruh Indonesia, dengan hal ini maka kita akan
mempersatukan NKRI menjadi suatu kenyataan”, tuturnya.
Menhub
mengungkapkan bahwa Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten yang terletak di
tengah pulau Kalimantan yang perlu diperhatikan dengan baik oleh Pemerintah
Pusat, “Sintang adalah salah satu daerah yang ditengah Kalimantan yang
sebelumnya saya tidak tahu dan agak sulit untuk mencapainya dari Pontianak
dengan waktu tempuh melalui darat kurang lebih juga 6 sampai 8 jam , Sintang
kita perlihatkan bahwa Pemerintah Pusat itu konsen”, ungkapnya.
“saya
datang ke Sintang itu setelah melakukan Kunker di Kota Singkawang, disana saya
membangun bandar udara baru, kemudian saya terbang ke Sintang melihat kondisi
bandara disini, kemudian saya besok ke Kabupaten Kayong Utara untuk melihat
pembangunan bandar udara yang baru juga, jadi beberapa tempat di Kalbar akan
dipersatukan, akan terkoneksi melalui jalur udara”, jelas Menhub.
Menteri
Perhubungan juga menambahkan bahwa persoalan terkait jalan masuk bandar udara
tebelian merupakan tanggung jawab Pekerjaan Umum, “infrastruktur pendukung
seperti kondisi ruas jalan masuk ke Bandar Udara Tebelian itu nanti tanggung
jawabnya dari pihak Pekerjaan Umum”, tambahnya.
Selain
itu juga, Anggota DPR-RI Komisi V, Lasarus, menanggapi terkait jalan masuk
menuju bandar udara Tebelian, “sebenarnya tahun ini sudah kita anggarkan dan
sudah disiapkan sebesar 15 Miliar Rupiah untuk akses jalan masuk ke bandara
ini, tetapi menyangkut masalah aset, yaitu status jalan masuk bandara ini
adalah milik Pemkab Sintang dan belum dihibahkan ke Pemerintah Pusat, maka pada
aset Pemda keuangan APBN tidak boleh masuk ke wilayah aset milik Pemda”, kata
Lasarus.
Menurut
penjelasan Lasarus untuk dapat menjadi status jalan Pusat, Pemda Sintang harus
menghibahkan jalan masuk bandar udara tebelian ini, “selesaikan dulu hibahnya
itu, kemudian pak Menteri datang kesini selain melihat kegiatan karya bhakti
juga melihat jalan masuk ini, harapannya nanti agar menjadi jalan status
strategis nasional karena ini merupakan salah satu objek-objek vital”,
tuturnya.
Kemudian,
Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan harapannya kepada pihak Menhub dan
Dirjen untuk dapat menghubungkan Sintang dengan kota di pulau Jawa, “bandara
kita saat ini memiliki runway 1.800 meter, kemudian tahun ini masuk overlay
landasan pacunya supaya aman untuk pesawat jenis ATR, tadi Menhub dan Dirjen
bilang ke saya kita harus clean dan clear 3000 Meter paling tidak landasan pacu
menjadi 2200 meter, jadi saya minta yang utama adalah konektivitas, terutama
konektivitas Sintang ke daerah pulau Jawa”, kata Jarot.
Menanggapi
persoalan infrastruktur dan kepemilikan status jalan masuk ke Bandar Udara
Tebelian, Bupati Sintang minta mematangkan perencanaannya dulu, “terkait proses
jalan masuk ke Bandara, pada prinsipnya pertama adalah jalan masuk bandara itu
harus dihibahkan ke Pemerintah Pusat, tapi yang sedang dibahas saat ini adalah
bagusnya kemana, apakah ke Departemen Perhubungan atau Ke Kementrian PUPR,
karena akses untuk kawasan strategis nasional kementrian PUPR boleh ambil alih,
tapi nanti kita matangkan dulu, masih dalam tahap perencanaan untuk hibahnya”,
tambahnya.