Dewan Minta Pemerintah Bijak Terkait BPJS Kesehatan

WWW.INFOSATUNEWS.COM SINTANG-Polemik BPJS Kesehatan yang direncanakan akan naik, menuai kritik dan dukungan dari berbagai kalangan, dari satu sisi memang dengan menaikkan Biaya BPJS Kesehatan tentu akan meningkatkan pendapatan Pemerintah melalui BPJS Keseshatan, namun tidak sedikit juga yang menyayangkan hal tersebut, seperti disampaikan Markus Jembari Anggota DPRD Sintang.(1/11). Katanya, dengan kondisi sekarang saja banyak yang masih nunggak, apa lagi kalau anggaran BPJS Kesehatan itu naik, kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini dinilai sangat memberatkan masyarakat. Dikatakannya premi yang saat ini saja kategori Mandiri di Kabupaten Sintang banyak diantaranya yang menunggak apalagi jika kenaikan iuran pembayaran, tentu akan menjadi beban bagi peserta mandiri,katanya. Sampai saat ini saja tagihan iuran BPJS Mandiri sungguh luar biasa banyaknya di Sintang artinya dalam jumlah premi sekarang saja banyak yang nunggak apalagi kalau dinaikkan kata Politisi Golkar Sintang ini. Berkaitan dengan rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan Sementara bicara kesehatannya itu adalah kebutuhan dasar dan karena kebutuhan dasar Negara Wajib hadir di tengah masyarakat untuk menghadirkan pelayanan kesehatan mencakup kebutuhan dasar sambil berharap Negara mempertimbangkan menanggung semua sebagai bentuk keberpihakkan kepada kesehatan masyarakat. Kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab Negara, yang mana kesehatan merupakan kebutuhan dasar karena itu kewajiban negaralah untuk membantu masyarakat supaya sehat Negara wajib hadir di tengah masyarakat untuk menghadirkan pelayanan kesehatan apapun upayanya harus membantu masyarakat jangan membebani masyarakat,katanya. Hal tersebut, apalagi terhadap masyarakat yang membutuhkan atau warga yang kurang mampu dan perlu mendapat bantuan kesehatan Negara harus membantu sebagai keberpihakkannya kepada kesehatan masyarakat karena mencakup kebutuhan dasar negara harus mempertimbangkan atau negara harus menanggung semuanya sebagai bentuk keberpihakan kepada kesehatan masyarakat. Apalagi, kenaikan iuran BPJS terjadi di tengah harga komoditas unggulan masyarakat di Sintang turun seperti karet yang menjadi andalan masyarakat harganya rendah kemudian komoditi lain yang menjadi tumpuan pendapatan masyarakat Sintang harganya juga tidak terlalu bagus, komoditi pertanian dan perkebunan masyarakat Sintang sangat rendah yang terjadi lalu ada kenaikan premi BPJS tentu yang dikuatirkan akan menambah beban masyarakat, berpendapat menaikkan iuran bukanlah solusi mengatasi defisit BPJS Kesehatan, katanya. (JRF).
Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.