Dampak Covid-19 Rencana Pembangunan Politeknik Perbatasan Belum Dapat Terlaksana



Politeknik Perbatasan merupakan Salah satu kemungkinan yang dapat di bangun di kabupaten Sintang karena kabupaten Sintang merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Tetangga.

Hal tersebut lah yang di sampaikan Bupati Sintang Saat dirinya bertemu dengan menteri Riset Teknologi dan pendidikan Tinggi (Mennristekdiktif) yang lama.Dr. KH. Abdul Wahid Maktub tahun 2017 lalu. Dalam kesempatan tersebut Jarot menyampaikan pentingnya Politeknik Perbatasan di Sintang. Lembaga tersebut sangat diperlukan, sebuah lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai.

Jarot  Berharap Jika Politeknik berdiri  jurusan yang dibuka harus sesuai dengan kondisi daerah. Melihat kondisi Kabupaten Sintang saat ini menurut Bupati Yang sesuai adalah jurusan perkebunan. Baik itu sawit, karet, lada, pengembangan teh Borneo, sengkubak, kakao, kopi dan sebagainya, sesuai potensi Daerah Kabupaten Sintang.

Untuk pembangunan Politeknik tersebut, Pemerintah Kabupaten Sintang diminta menyiapkan lokasi 10 hektar tanah. Namun Bupati mengingatkan bahwa saat ini ketersediaan lahan pemerintah jadi kendala, Karena tanah yang ada sudah ditentukan sebagai lokasi kantor Gubernur.

Dan akibat Dampak Dari  pandemi COVID-19, Bupati Mengungkapkan pembiayaan ganti rugi tanah merupakan salah satu bagian yang tidak boleh dianggarkan. Untuk itu Bupati menyatakan sementara waktu Belum ada solusi, sembari Berharap Bupati mengatakan "Jika lahan sudah ada, bisa kita jadikan sebagai bakal Politeknik Perbatasan,” ucapnya.

Jarot Berharap Didirikan nya Politeknik Perbatasan ini Nantinya Kedepan Masyarakat kabupaten Sintang bisa bekerja di posisi yang kebih layak di perkebunan dan pabrik kelapa sawit.

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.