Tips cegah ANEMIA pada IBU HAMIL dimasa pandemi COVID-19

Apa itu corona virus? Mungkin hal ini tidak asing lagi ditelinga kita. Corona virus adalah suatu kelompok virus yang menyerang sistem pernapasan mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius. Corona virus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19 yang dapat tertular pada siapa saja termasuk anak-anak dan ibu hamil.Hingga saat ini belum diketahui apakah kelompok ibu hamil rentan terinfeksi covid-19.Namun yang jelas ketika ibu hamil terinfeksi covid-19 maka system imunitas ibu akan terganggu, ketika imunitas ibu terganggu maka ibu maupun janin akan rentan mengalami penyakit yang lain.


Covid-19 dan anemia jika dihubungkan akan sangat erat kaitannya. Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia gizi besi, hal ini disebabkan kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi dan tinggi konsumsi makanan penghambat penyerapan zat besi,atau pendarahan.Anemia gizi besi juga bisa menurunkan fungsi sistem imun ibu hamil yang bisa berdampak pada mudahnya terinfeksi covid-19.

Bagaimana sistem imun ini dapat menurun? Zat besi digunakan tubuh untuk regulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel, termasuk selimun.Sitokin atau protein yang berfungsi dalam pensinyalan akan terganggu dan menurun sehingga komunikasi dalam sistem imun tubuh tidak berlangsung sempurna. Sitosin yang menurun juga tidak dapat mengaktifkan sel limfosit T, tidakbisamenghasilkan sel plasma dan sel memori dari serilimfosit B dan tidak memfasilitasi sistem komplemen untuk memusnahkan pathogen.Wahrumitya, begini penjelasannya dalam bahasa yang lebih sederhana,ketika kita mengalami anemia gizi besi, tentulah didalam tubuh kita mengalami defisiensi zat besi.Zat besi berfungsi dalam sistem imun dengan mengaktifkan sel-sel yang berperan dalam system imun.Ketika tidak terdapat zat besi didalam tubuh, maka tidak ada yang mengaktifkan sel-sel tersebut sehingga terjadi kegagalan dalam memusnahkan pathogen dan meningkatnya kerentanan infeksi.Dampak anemia yang lebih serius pada ibu hamil yaitu ibu hamil yang menderita anemia mempunyai peluang mengalami perdarahan pada saat melahirkan yang dapat berakibat pada kematian.Dampak lain dari anemia pada ibu hamil yang menyebabkan dampak jangka panjangya itu anak yang dilahirkan akan mengalami bayi berat lahir rendah (BBLR), yang tentunya akan meningkatkan risiko terjadinya stunting.

Tips yang dianjurkan untuk mencegah dan mengelola terjadinya anemia pada ibu hamil selama pandemi covid-19 yaitu:

Penggunaan TTD

Menurut Kemenkes, anemia dapat dicegah dengan minum tablet tambah darah (TTD) secara teratur, SATU TABLET setiap minggu. Pencegahan anemia gizi pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan minimal 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan dan dimulai sedini mungkin. Pemberian TTD setiaphari selama kehamilan dapat menurunkan risiko anemia maternal 70% dan defisiensi besi 57%.TTD bisa didapatkan pada saat pemeriksaan kehamilan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) atau melalui kunjungan tenaga kesehatan kerumah-rumah.Namun pada saat pandemi seperti ini, tentulah membuat kekhawatiran untuk keluar dari rumah. Ada beberapa hal yang dilakukan tenaga kesehatan dalam menangani kekhawatiran ini, yaitu untuk daerah yang belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB)tetap bisa dilakukan di Fasyankes dengan tetap mematuhi prinsip pencehagan covid 19. Daerah yang sudah menerapkan PSBB, pemberian TTD dilakukan dengan kunjungan rumah yang di prioritaskan untuk ibu hamil yang berisiko anemia dan belum mendapatkan TTD.

Penuhi kebutuhan gizi seimbang

Tetap penuhi kebutuhan gizi melalui makanan yang beragam. Akses bahan pangan dapat dilakukan dengan membeli bahan pangan dengan jumlah yang banyak yang dapat digunakan untuk beberapa hari kedepan dengan penyimpanan yang benar agar bahan pangan lebih tahan lama.Pentingnya asupan gizi seimbang, khususnya makanan bersumber protein, kaya sumber zat besi; mengurangi asupan makanan mengandung tinggi gula, garam dan lemak; konsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C, A, dan E, dan tidak mengkonsumsi TTD bersamaan dengan minuman atau obat yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi, susu, tablet kalsium dosis tinggi dan obat sakit maag, serta dikonsumsi pada malam hari untuk mengurangi mual. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, TTD dapat dikonsumsi bersama makanan atau minuman bersumber vitamin C.

Mengkonsumsi TTD memanglah penting, tapi harus diseimbangkan dengan makanan yang bergizi, olahraga serta istirahat yang cukup, tetap menjaga kebersihan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Mari kita semua, terkhusus ibu hamil untuk tetap jaga kesehatan dengan mengonsumsi TTD dan menjaga pola makan dan pola hidup sehat untuk mencegah anemia dan terhindar dari infeksi covid-19. Ingat tetap konsumsi tablet tambah darah selama pandemi covid-19.

Referensi

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-during-pregnancy

Ikeu Tanziha, M. Rizal M. Damanik, Lalu Juntra Utama, RistiRosmiati. 2016. Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil Di Indonesia. J. GiziPangan, Juli 2016, 11(2):143-152. ISSN 1978-1059

KementrianKesehatanRepublik Indonesia, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Gals, yuk Tetap Sehat Bebas Anemia. file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Media-KIE-GIZI_1564.pdf

Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil Di Indonesia,file:///C:/Users/User/Downloads/14687-Article%20Text-43252-1-10-20170110.pdf

Pedoman Pelayanan Gizi Pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 Untuk Tenaga Kesehatan, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2020

Anemia, biasa disembuhkan?, https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2699878/anemia-bisa-disembuhkan

Penulis pertama: KislewisaHawila

Penulis kedua: Sarah Melati Davidson., S. Gz., M. Si

Instansi: Universitas Kristen SatyaWacana

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.