Dinkes Melawi Bentuk Posko Kendali dan Pusat Informasi Covid-19


Melawi, Infosatunews.com - Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19 ) membentuk Posko Kendali dan Pusat Informasi Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Upaya tersebut dilakukan sebagai pusat kendali untuk pemantauan, pencegahan dan penanggulangan Covid-19 serta memberikan informasi kepada masyarakat atau pun media terkait perkembangan informasi Corona Virus Disease atau Covid-19.

Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dr. Ahmad Jawahir selaku Sekretaris II Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 didampingi Sekretaris I Drs. Gusti Syafarudin, MM Kepala BPBD Kabupaten Melawi dan dr. Sien Setiawan Direktur RSUD Kabupaten Melawi, saat menungu kunjungan Pjs.Bupati Melawi, Hj.Linda Purnama ke Posko Kendali dan Pusat Informasi Covid-19. Rabu (14/10/20).

“ Secara Nasional dari Gugus Tugas menjadi Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19 ) merupakan penyesuaian yang diterapkan secara nasional berupa klas-klas atau istilah yang baru seperti suspek, probable dan seterusnya, beda dengan yang dulu ada ODP, PDP dan OTG. Informasi ini akan kami sampaikan terus kepada masyarakat, “ bebernya.

Disampaikan juga kepada masyarakat bahwa setelah adanya kebijakan dari Gubernur, setiap Kabupaten/Kota sudah diperbolehkan pengadaan alat PCR sendiri, melihat kenyataan hasil PCR yang dikirim ke provinsi cukup lama hingga satu sampai dua bulan baru diketahui hasilnya. Dengan ada PCR sendiri dalam waktu satu hari selesai.

“ Setelah ijin oprasional dari provinsi dan kementerian dalam minggu depan alat ini sudah beroperasi, akan ditempatkan di Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi. Bagi yang ada gejala sedang sampai dengan berat akan kita rawat di RSUD Melawi, Sampai hari ini sudah ada 54 kasus PCR di Kabupaten Melawi, karakter virus yang sekarang ini jauh lebih berbahaya, dimulai dari PCR 031 sudah ada mulai perubahan karakter virus, mulai ada gejala-gejala penyerta ada yang sampai dipasang pentilator dan oksigen dan penambahan kasusnya cepat sekali serta yang paling menghawatirkan adanya pertambahan jumlah yang meninggal di Kalbar, “ imbuhnya.

Selanjutnya dr. Ahmad juga menghimbau masyarakat tetap laksanakan protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “ Jangan memaksakan mengumpulkan orang dalam jumlah banyak bila tidak memenuhi protokol kesehatan, misalnya tidak terjamin adanya social distancing, tidak adanya alat-alat seperti hand sanitizer, tidak memakai masker, tidak ada pengukur suhu dan tempat cuci tangan, kami mohon untuk dipikirkan kembali, apabila ada klaster terbaru dari keramaian akan jadi persoalan besar, karena sudah banyak dari kabupaten lain yang timbul dari keramaian-keramaian,” tutupnya.

Penulis/Publis : Bagus Afrizal

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.