Melalui Ekspedisi Tuah Pemoeda, Sayan Perintau Ikrarkan Sumpah Pemuda
Melawi, Infosatunews.com - Ekspedisi Tuah Pemoeda. Sesuai dengan semboyan Organisasi Pemuda Sayan Perintau, bahwa “ Kilik-kulu, Bejopai, Bepemonai ” yang memiliki makna bahwa “ kesana-kesini, berkegiatan, dan berpengetahuan ”. mereka berkumpul dengan semangat pemuda yang membara dalam melakukan perjalanan. Selasa (27/10/2020) sore.
Sigit Wahyuda, selaku ketua Sayan
Perintau mengatakan bahwa “ kenapa semboyan ini dipilih adalah ketika kita
merangkul anak muda dalam berbagai kegiatan perjalanan, ada beban moral dan
tanggung jawab yang ikut serta didalamnya yang harus kita lakukan. Maka semboyan
ini kita pilih untuk menggambarkan bahwa kita bukan hanya mencari hiburan dalam
kesunyian, namun juga mencari makna dan esensi kenapa kita melakukan perjalanan
yaitu bejopai dan bepemonai”. Terangnya.
Masih menurut Sigit, perjalanan
kali ini mereka lakukan untuk menyalakan kembali api sumpah pemuda yang ke 92
Tahun sejak 28 Oktober 1928 hingga 28 Oktober 2020. Perjalanan ini melibatkan
30 orang anak muda dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Sayan. Ekspedisi
dilakukan disebuah bukit yang masih sangat jarang dikunjungi yaitu Bukit Lohai yang
terletak di Dusun Mentawak Desa Bora Kecamatan Sayan. Ekspedisi ini dimulai
pada tanggal 27 Oktober 2020 hingga 28 Oktober 2020.
Setelah melakukan doa bersama dan
pemitan dengan Kepala Dusun Mentawa, ekspedisi pun dimulai. Perjalanan menuju
puncak memakan waktu hampir 3 jam perjalanan dan tentu memiliki tantangan dan
keseruannya tersendiri. Namun, ketika titik akhir dari perjalanan ini ditempuh
mencapai puncak, maka rasa lelah dan takut akan tergantikan dengan rasa bangga
dan bahagia karena di ketinggian puncak Bukit Lohai ini terpampang jelas sebuah
pemandangan Kampung atau Desa Bora yang megah dan dikelilingi berbagai bukit
disekitarnya.
28 Oktober 2020 pun tiba dan mereka
mengikrarkan diri dalam satu sumpah kepemudaan yang menggema dari puncak Bukit
Lohai. Ada rasa haru disana membayangkan bagaimana dulu ketika 71 Pemuda dari
berbagai penjuru tanah air bersatu di Jakarta dalam mengikararkan diri ditengah
tekanan dan ancaman penjajahan. Lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri mengisi
dan bernyanyi bersama dengan desiran angin melambai bersama gesekan dedaunan
dipuncak Bukit Lohai ini yang diikuti oleh kibaran kebanggaan Merah Putih.
Irgi Parialdi Pratama selaku wakil
ketua Sayan Perintau mengatakan bahwa “ ekspedisi ini bertujuan untuk meewarisi
api sumpah pemuda dan untuk mengeksplor salah satu potensi wisata yang ada di
Kecamatan Sayan”, ujarnya.
Soekarno pernah mengatakan bahwa “Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir”. Tambhnya.