Yessy Melania Pantau Program PSR Di Melawi


Melawi, Infosatunews.com - Kabupaten Melawi menjadi salah satu daerah yang mendapatkan program peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Ditjenbun.

Koperasi Unit Desa (KUD) Bale Yotro di Desa Beloyang Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi menjadi KUD yang dipercaya mendapatkan program tersebut sejak tahun 2020.

" Kunjungan Saya ke Daerah Desa Beloyang ini untuk meninjau langsung Program peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Sudah sejauh mana berjalan dan diakselerasinya" ungkap Yessy Melania, Anggota DPR RI Dapil Kalbar II. Selasa (23/2/21).

Praktisi asal Partai NasDem ini katakan, bahwa kunjungannya tersebut juga dalam masa reses masa sidang III Tahun anggaran 2020-2021, untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat. Khususnya dari kalangan petani kebun sawit diwilayah penerima program PSR.

"Harapan Saya tentu, program PSR ini benar benar memberikan manfaat bagi petani kebun sawit kita dan dikelola dengan baik, " pintanya.

Adapun pembentukan program PSR dilatarbelakangi oleh permasalahan produktivitas perkebunan sawit rakyat yang rendah. Sehingga berdampak pada pendapatan pekebun sawit.

Program PSR yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 inidilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas sawit rakyat dari 3 ton/ha menjadi 7–8 ton/ha serta meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit Indonesia.

Dikatakannya sebagai fungsi pengawasan ia juga ingin menyerap aspirasi Pekebun/Petani Sawit Rakyat di Koperasi Unit Desa (KUD) Bale Yostro Desa Beloyang. Baik kendala yang dihadapi, apa saja yang dibutuhkan petani/pekebun hingga sejauh mana implementasi program PSR serta Kendala dilapangan

"Khususnya Kabupaten Melawi target PSR 2020 dan 2021 adalah 500 Ha. Didata 2020 PSR Melawi saya menerima laporan terealisasi sekitar 253 Ha (Usulan) dan 136 ha (rekomtek) dengan 53 KK, tentu ini menjadi konsen agar bisa diakselerasi kedepan untuk target 2021, " bebernya.

Yessy ingin program PSR memberi dampak kesejahteraan bagi Petani/Pekebun Sawit Rakyat, sehingga harapannya perekonomian Indonesia maupun sektor Pertanian Indonesia bisa menerima manfaat dari program PSR.

" Saya juga ingin mendapat report atau aspirasi terkait kendala dilapangan agar bisa dicarikan solusi ke dinas hingga pusat, " ujar Yessy.

Secara Regulasi Kementan RI , jelasnya sudah melakukan simplikasi atau disederhanakan. namun kenapa progress program PSR masih banyak terkendala dilapangan.

" Infonya karena legalitas kelompok atau legalitas lahan, hal ini harus dikomunikasikan dan didukung oleh pemda secara simultan hingga ke pusat, " katanya.

Agar akselerasi program PSR dapat terwujud dan petani/pekebun sawit rakyat dapat meneriman manfaat dan berkembang. Setelah berdialog bersama para pekebun/petani sawit rakyat, Yessy menerima beberapa aspirasi diantaranya masih dirasa rendahnya dana alokasi PSR bagi Pekebun.

Petani kebun sawit berharap besaran PSR bisa mencapai 60-70 Juta. Terkait ketersedian pupuk subsidi juga mendapat pupuk dilapangan.

Para petani memohon agar pemerintah juga memperhatikan ketersedian pupuk ini. Karena berkaitan langsung dengan kesuburan tanaman dan keberhasilan. Informasi yang didapat dari Dinas Pangan dan perkebunan (Dispanbun) Melawi melalui Bidang Perkebunan terus melakukan pengawasan ke KUD Bale Yotro di Desa Beloyang Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi dalam program PSR ini sejak tahun 2020 lalu.

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) itu sendiri merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru sesuai dengan prinsip-prinsip GAP (good agricultural practices).

Penulis : Dea 
Publis : Bagus Afrizal

Gambar tema oleh Petrovich9. Diberdayakan oleh Blogger.