Muscab BPC HIPMI Sintang Dihadiri Bupati Sebagai Narasumber
Sintang - (25/3/2021).Bupati
Sintang, Jarot Winarno menjadi narasumber pada acara Musyawarah Cabang (Muscab)
III Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIPMI) Kab. Sintang, pada sesi Talkshow, di Ballroom Hotel My Home
Sintang, Rabu siang 24 maret 2021 yang mengusung tema "sinergi pengusaha
muda Sintang untuk kebangkitan ekonomi berkelanjutan Pada 24 maret 2021 kemarin.
Dalam arahannya pada sesi talkshow teresbut, Bupati Sintang,
Jarot Winarno mengatakan saat ini kita di hadapkan pada dua penomena yang
merubah semuanya termasuk gaya bisnis yakni destruksi teknologi dan destruksi
pandemi. Pada destruksi teknologi terjadinya perubahan yang mendasar dan cepat
berkaitkan dengan cara kita menghadapi teknologi komunikasi. "Semuanya sudah
internet of things dan artificial intelligence. Makanya dikenal dengan revolusi
industri 4.0. Dimana konsumen maunya yang paling murah, mudah, paling gampang
di jangkau. Sehingga ini merubah gaya bisnis kita"kata Jarot.
Pada situasi destruksi teknologi ini, lanjut Jarot, kita
mesti beradaptasi cara berbisnis yakni mau tidak mau menguasai teknologi
komunikasi, melakukan efisiensi, harus berinovasi, kreatif, harus punya
diferensiasi dan yang paling penting adalah mewajibkan kita untuk
berkolaborasi.
Setelah menghadapi destruksi teknologi, kita kembali
dihadapkan pada penomena destruksi pandemi yakni pandemi covid-19. Sehingga
juga merubah gaya bisnis di semua sektor kecuali 4 sektor,yaitu pertama
teknologi komunikasi seperti bisnis provider, tower BTS, sampai ke yang paling
bawah seperti counter handphone. Kedua yang berhubungan dengan pertambangan,
ketiga sektor pertanian dan perkebunan yang tetap tumbuh dan yang keempat yakni
yang berhubungan dengan birokrasi pemerintahan. "Mau tidak mau harus kita
akui bahwa dana-dana pemerintah ini sebagai pampreming atau sebagai pemompa
ekonomi di pedalaman-pedalaman"ujar Jarot.
"awal april kita lelangkan hampir 100 miliyar lebihlah,
ada untuk jalan, sekolah dan lainnya dimana-mana. Begitu mulai lelang kemudian
mulai kerja, sektor rill di tempat-tempat tersebut akan hidup, mulai dari
tukang batu, semen, kayu, jualan-jualan dan lainnya. Jadi itu untuk memompa
ekonomi di pedalaman. Untuk itulah HIPMI ini harus berkolaborasi dengan
pemerintah"beber Jarot.
Kemudian Jarot juga mengajak BPC HIPMI Kab. Sintang menjadi
pelopor atau penggerak ekonomi kreatif dan mengurangi atau meninggalkan
kegiatan ekonomi yang ekstraktif. Hal itu menurutnya untuk mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan, sehingga sangat singkrong dengan tema yang
diusung pada muscab HIPMI Sintang ini. Terlebih Kab. Sintang merupakan salah
satu inisiator atau pendiri dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang
menerapkan pembangunan yang berkelanjutan.
"Apa itu ekonomi kreatif, banyak sekali, kita usaha
dengan tetap melestarikan lingkungan seperti serai wangi seperti di senaning
saya pernah ninjau langsung, kopi, saya ada namam kopi robusta, kakau, coklat,
anyam-anyaman dan lainnya"terang Jarot.
"Kita hentikan atau stop kegiatan ekonomi yang ekstraktif
yakni ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya alam kita stop, agar lingkungan
kita tetap terjaga kelestariannya"tambah Jarot.
Post a Comment