Apa itu
corona virus? Mungkin hal ini tidak asing lagi ditelinga kita. Corona virus
adalah suatu kelompok virus yang menyerang sistem pernapasan mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius. Corona virus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit
COVID-19 yang dapat tertular pada siapa saja termasuk anak-anak dan ibu hamil.Hingga
saat ini belum diketahui apakah kelompok ibu hamil rentan terinfeksi
covid-19.Namun yang jelas ketika ibu hamil terinfeksi covid-19 maka system imunitas
ibu akan terganggu, ketika imunitas ibu terganggu maka ibu maupun janin akan rentan
mengalami penyakit yang lain.
Covid-19
dan anemia jika dihubungkan akan sangat erat kaitannya. Anemia dalam kehamilan
yang paling sering dijumpai adalah anemia gizi besi, hal ini disebabkan kurangnya
konsumsi makanan kaya zat besi dan tinggi konsumsi makanan penghambat penyerapan
zat besi,atau pendarahan.Anemia gizi besi juga bisa menurunkan fungsi sistem imun
ibu ang
bisa berdampak pada mudahnya terinfeksi covid-19.
dan meningkatnya
kerentanan infeksi.Dampak anemia yang lebih serius pada ibu hamil yaitu ibu hamil
yang menderita anemia mempunyai peluang mengalami perdarahan pada saat melahirkan
yang dapat berakibat pada kematian.Dampak lain dari anemia pada ibu hamil yang
menyebabkan dampak jangka panjangya itu anak yang dilahirkan akan mengalami bayi
berat lahir rendah (BBLR), yang tentunya akan meningkatkan risiko terjadinya stunting.
Tips
yang dianjurkan untuk mencegah dan mengelola terjadinya anemia pada ibu hamil selama
pandemi covid-19 yaitu:
Penggunaan TTD
Menurut
Kemenkes, anemia dapat dicegah dengan minum tablet tambah darah (TTD) secara teratur,
SATU TABLET setiap minggu. Pencegahan anemia gizi pada ibu hamil dilakukan dengan
memberikan minimal 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan dan dimulai sedini
mungkin. Pemberian TTD setiaphari selama kehamilan dapat menurunkan risiko anemia
maternal 70% dan defisiensi besi 57%.TTD bisa didapatkan pada saat pemeriksaan kehamilan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) atau melalui kunjungan tenaga kesehatan
kerumah-rumah.Namun pada saat pandemi seperti ini, tentulah membuat kekhawatiran
untuk keluar dari rumah. Ada beberapa hal yang dilakukan tenaga kesehatan dalam
menangani kekhawatiran ini, yaitu untuk daerah yang belum menerapkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar(PSBB)tetap bisa dilakukan di
Fasyankes dengan tetap mematuhi prinsip pencehagan covid 19. Daerah yang sudah menerapkan
PSBB, pemberian TTD dilakukan dengan kunjungan rumah yang di prioritaskan untuk
ibu hamil yang berisiko anemia dan belum mendapatkan TTD.
Penuhi kebutuhan gizi seimbang
Tetap
penuhi kebutuhan gizi melalui makanan yang beragam. Akses bahan pangan dapat dilakukan
dengan membeli bahan pangan dengan jumlah yang banyak yang dapat digunakan untuk
beberapa hari kedepan dengan penyimpanan yang benar agar bahan pangan lebih tahan
lama.Pentingnya asupan gizi seimbang, khususnya makanan bersumber protein, kaya
sumber zat besi; mengurangi asupan makanan mengandung tinggi gula, garam dan lemak;
konsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C, A, dan E, dan tidak mengkonsumsi
TTD bersamaan dengan minuman atau obat yang menghambat penyerapan zat besi seperti
teh, kopi, susu, tablet kalsium dosis tinggi dan obat sakit maag, serta dikonsumsi
pada malam hari untuk mengurangi mual. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi,
TTD dapat dikonsumsi bersama makanan atau minuman bersumber vitamin C.
Mengkonsumsi
TTD memanglah penting, tapi harus diseimbangkan dengan makanan yang bergizi,
olahraga serta istirahat yang cukup, tetap menjaga kebersihan, cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Mari kita semua, terkhusus ibu hamil untuk tetap jaga kesehatan
dengan mengonsumsi TTD dan menjaga pola makan dan pola hidup sehat untuk mencegah
anemia dan terhindar dari infeksi covid-19. Ingat tetap konsumsi tablet tambah darah
selama pandemi covid-19.
Referensi
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-during-pregnancy
Ikeu Tanziha,
M. Rizal M. Damanik, Lalu Juntra Utama, RistiRosmiati. 2016. Faktor Risiko Anemia
Ibu Hamil Di Indonesia. J. GiziPangan,
Juli 2016, 11(2):143-152. ISSN 1978-1059
KementrianKesehatanRepublik
Indonesia, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Gals, yuk Tetap Sehat Bebas Anemia. file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Media-KIE-GIZI_1564.pdf
Faktor Risiko
Anemia Ibu Hamil Di Indonesia,file:///C:/Users/User/Downloads/14687-Article%20Text-43252-1-10-20170110.pdf
Pedoman Pelayanan
Gizi Pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 Untuk Tenaga Kesehatan, Direktorat Gizi
Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia 2020
Anemia, biasa
disembuhkan?, https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2699878/anemia-bisa-disembuhkan
Penulis pertama: KislewisaHawila
Penulis kedua: Sarah Melati Davidson.,
S. Gz., M. Si
Instansi: Universitas Kristen
SatyaWacana
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan