Vikjen Keuskupan Sintang Apresiasi Pelaksanaan Pesparani Katolik 1 Kabupaten Sintang
![]() |
Rd. Leonardus Miau |
Sintang 17/10/2024. Vikaris Jendral (vikjen) keuskupan
Sintang, Rd. Leonardus Miau menyampaikan apresiasinya kepada panitia Pesta
Paduan Suara Gerejani Katolik (Perparani) 1 tingkat Kabupaten tahun 2024 di
Kabupaten Sintang yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Ia juga
mengapresiasi seluruh peserta yang sudah ikut berpartisipasi dalam Pesparani
pertama di Kabupaten Sintang ini. Hal tersebut disampaikannya saat acara
penutupan Pesparani Katolik 1 Tingkat Kabupaten Sintang Tahun 2024 di Gedung
Kesenian Sintang, Rabu (16/10/2024) malam.
Menurut Rd. Miau, pelaksanaan Pesparani Katolik merupakan
bentuk konkret kerjasama yang baik antara gereja dan pemerintah. "Dapat
dikatakan bahwa dasar dari Pesparani ini dibentuk tidak ada lain adalah
bagaimana kita bisa berkolaborasi, bekerjasama antara pemerintah dan
gereja," ujar Rd. Miau.
Wilayah Keuskupan Sintang mencakup tiga kabupaten yaitu
Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Dari tiga Kabupaten tersebut, baru Kabupaten
Sintang yang sudah menyelenggarakan Pesparani tingkat kabupaten. "Pantas
kita berterimakasih dan bersyukur," ucap Rd. Miau disambut tepuk tangan
hadirin.
"Meski belum semua bisa ikut kegiatan ini, tentu ini
hal yang biasa, karena ini baru pertama kali dilaksanakan. Kedepan kita
berharap di Keuskupan Sintang khususnya di Kabupaten Sintang yang terdiri dari
14 kecamatan dan 14 paroki bisa lebih banyak lagi yang bisa ikut dalam kegiatan
Pesparani Katolik," lanjutnya lagi.
"Memang ada persoalan, karena ada kecamatan yang
memiliki beberapa paroki maka koordinasi memang belum terjalin bagus tapi saya
percaya karena ini pertama pasti kedepan jauh lebih bagus," harapnya.
Rd. Miau mencontohkan paroki Tanjung Baung terdiri dari enam
kecamatan, di kecamatan Sintang ada dua paroki inilah yang membuat tata
pemerintahan dan tata administrasi gereja yang belum terlalu sinkron. Ia
mengharapkan hal ini bisa diatasi dengan lebih baik kedepannya.
"Contohnya paroki Lanjing. Saya tanya romo paroki
Lanjing, katanya tidak tahu. Karena paroki Lanjing ini tergabung di dalam
Kecamatan Sintang. Sebagian wilayah paroki Dedai ada di Kecamatan Dedai
sebagian lagi ada di Kecamatan kelam sehingga agak sulit koordinasi nya,"
tutur Rd. Miau.
Mewakili Keuskupan Sintang, Rd. Miau menyampaikan ucapan
terimakasih kepada para penyelenggara yang telah bekerja keras. Ia meyakini
tidaklah mudah menghadirkan peserta-peserta yang datang dari
kecamatan-kecamatan, dari paroki-paroki dengan situasi saat ini.
"Ini yang pertama, tiga tahun lagi akan dilaksanakan
lagi. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lebih baik dan lebih meriah dari tahun
ini. Karena tahun depan itu pelaksanaan Pesparani itu tingkat provinsi, tahun
depannya lagi tinggi nasional, tahun depannya lagi tingkat kabupaten lagi. Ini
program yang dilaksanakan secara berkesinambungan oleh pemerintah," ujar
Rd. Miau.
Rd. Miau berpesan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan
untuk kita bisa bekerjasama lintas budaya, lintas agama yang bisa saling
mendukung satu sama lain. Ini merupakan tujuan mulia dari Pesparani ini. LP3KD
ini dibentuk supaya hidup kerukunan, bhineka tunggal ika dijalankan dengan
baik. Untuk itu kita pantas bersyukur.
"Kabupaten Sintang, anda sekalian telah memulai
kegiatan yang sangat baik ini oleh karena itu atas nama Bapa Uskup, saya
mengucapkan selamat kepada semua yang telah ambil bagian dalam kegiatan ini.
Mungkin ada yang sudah sukses berhasil, ada yang belum. Yang belum itu adalah
keberhasilan yang tertunda. Jadi tidak usah putus asa dan kecewa, tetapi
pengalaman ini adalah pengalaman yang penting," tutup RD. Miau.
(Source ; DISKOMINFO)
(Editor/phublisher ; DIKO)