8 Arah Perancangan Ruang Terbuka Publik di Masa Depan
![]() |
Mira Sophia Lubis Dosen Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak |
Hal tersebut di sampaikan Sophia Menghadiri dan juga menjadi
narasumber dalam acara Dialog Interaktif Lintas Stakeholder dengan tema
“Gagasan Perencanaan Masa Depan Perkotaan Sintang” yang di selenggartakan Oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang.
Aacara dialog tersebut juga merupakan acara pengumuman
pemenang dari Sayembara Monumen Garuda Sintang yang sudah Di selenggarakan
sejak September 2024
Sophia yang juga Anggota Dewan Juri Akademisi pada Sayembara
Desain Monumen Garuda Kabupaten Sintang Tahun 2024 menyampaikan materi tentang
Ruang Terbuka Publik, Napas Kota Berkelanjutan Strategi Menuju Masa Depan yang
Hijau.
Sophia menjelaskan, strategi pengembangan ruang terbuka
publik erat kaitannya dengan Ruang terbuka hijau, sistem ekonomi, aktifitas
sosial dan Budaya. Selain itu penataan Ruang terbuka juga harus dapat meningkatkan
akses serta ketersediaan fasilitas yang di butuhkan. Sophia juga menambahkan
ada 8 arah perancangan Ruang terbuka Publik di masa depan
“strategi
pengembangan ruang terbuka publik dan kaitannya dengan SDGs yang terkait dengan
Pengembangan Ruang Hijau sebagai Bagian dari Sistem Ekologi Kota, Mendukung
Aktivitas Sosial, Budaya, dan Ekonomi di Ruang Terbuka Publik serta
Meningkatkan Akses dan Keterjangkauan Ruang Terbuka Publik. Penyediaan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi untuk Meningkatkan Kesehatan. Menggunakan
Prinsip Partisipatif dalam Perencanaan dan Pengelolaan RTP. Menggunakan Ruang
Terbuka Publik untuk Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan. Mengintegrasikan
Infrastruktur Hijau dan Solusi Berbasis Alam di Ruang Terbuka Publik”
terang Mira Sophia Lubis.
“ada 8 arah perancangan Ruang Terbuka Publik di masa depan
yakni keberlanjutan dan ketahanan lingkungan, desain inklusif dan aksesibilitas
universal, adaptasi terhadap perubahan iklim, pemanfaatan teknologi digital dan
“smart public space”, ruang terbuka yang fleksibel dan adaptif, pemenuhan
kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan mental, penekanan pada konektivitas dan
mobilitas berkelanjutan dan revitalisasi
kawasan tepi air dan waterfront” terang Mira Sophia Lubis.
(Source ; DISKOMINFO)
(Editor/phublisher ; DIKO)